Tarbiyah dan siyasah, (Re-positioning)
Untuk mengawalinya dan untuk menyamakan persepsi kita, maka saya akan mengajak anda untuk membentuk suatu opini dari awal kalau tarbiyah dan siyasi itu 2 entitas yang berasingan, dan tidak dipungkiri kalau siyasi itu bagian dari islam. Dan harus kita ingat kalau siyasi itu bagian dari tarbiyah bukan tarbiyah bagian dari siyasah, karena siyasah lebih dekat diartikan politik, politik dakwah bukannya dakwah politik dan saya berharap untuk mengawalinya kita sama – sama bersetuju dengan hal ini.
Tarbiyah Islamiyah
Siyasi
Aspek kehidupan yang lain, secara komprehensif
Saya pikir tarbiyah ini tidak akan menyentuh ranah politik secara signifikan kalau seandainya sebuah negara sudah merupakan negara islam seutuhnya seperti yang dicontohkan Rasulullah sebagai Rosul dan juga kepala negara Madinah Al Munawwaroh. Atau semua bagian telah memperjuangkan islam seperti yang dicontohkan Rasululloh dalam konteks politik.
Saya lebih melihat tarbiyah sebagai suatu proses bukan diartikan sebagai suatu komunitas seperti saudara seiman dan seislam yang lain melihat, dan mudah – mudahan kita sama ditunjukkan oleh Allah jalan yang lurus tiada persimpangan meraih keredhoan- Nya.
Setelah kita menarik suatu garis pemisah antara dakwah dan siyasi yang bukan berarti kita menafikkan siyasi dalam islam namun kita beranjak dari suatu persepsi yang keliru mengenai tarbiyah islamiyah sebagai proses dari keyakinan terhadap kesempurnaan islam sebagai ad – din, sistem nilai, budaya, sosial, ekonomi dan bisa jadi aspek lain yang ada tanpa kita sadari ‘keberadaanya’ karena keterbatasan ilmu kita jualah. Wollohu a’lam.
Sehingga dengan adanya tabir (veil) antara tarbiyah dan siyasah yang boleh saja kita buka pada setiap saat. maka kita lebih berorientasikan bagaimana membentuk insan yang beriman bertaqwa menurut Alloh SWT tentunya terutama diri kita sendiri dan juga mejadi agen dakwah yang menyeru manusia kejalan Allah dengan hujjah yang nyata, (QS. An – nahl 125) serta hikmah dan penuh pengajaran. Dari kalimat saya sebelumnya jelaslah saya menekankan kalau tujuannya bukan kemenangan siyasi semata. namun berorientasikan pribadi yan beriman dan bertaqwa tanpa menafikkan atau membiarkan siyasi begitu saja.
Sehingga dengan suatu tujuan yang jelas maka langkah itu akan semakin terang dan dikenali dan tanpa keraguan dari berbagai pihak terutama bagi yang berproses dalam tarbiyah tadi. Karena kita tidak menginginkan adanya suatu kesalah pahaman terhadap tarbiyah dan dakwah sebagai alat untuk siyasah (dakwah politik).
Dan bagaimanapun tarbiyah itu lebih penting walaupun siyasi merupakan bagian dari tarbiyah, dan perlu kita ingat lagi kalau tarbiyah dan siyasi itu adalah "tool",,
Satuan Karya Pramuka Agama (Ikhlas Beramal)
“Hanya sebuah Wacana”
Sebagai bentuk apresiasi terhadap “Satya kudharmakan, dharma kubaktikan” yang secara kontinue yang melekat pada setiap jiwa Pramuka Indonesia dan menjunjung nilai – nilai pancasila dengan semangat patriotisme dan nasionalisme menuju indonesia yang bermaruah dan bermartabat dimata dunia dan beragkat dari sebuah wacana dan mudah – mudahan itu menjadi sebuah realita.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus SAKA yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka. Satuan Karya juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti (Perti) Satuan Karya.
Sebelumnya Satuan Karya pramuka ada 7 buah, dan degan ditambahkan satu lagi saka Pramuka Wira Kartika sebagai representatif dan penyaluran minat bakat Anggota Pramuka dalam ketenteraan maka jumlah saka menjadi 8, Satuan Karya Pramuka saat ini ada 8, yang membidangi bidang tertentu.
Seperti saka dirgantara, Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional
Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI-AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu :
• Krida Pengetahuan Dirgantara
• Krida Jasa Kedirgantaraan
Begitupun dengan Satuan Karya Pramuka Bhayangkara, taruna bumi, bahari, kencana, bakti husada, wana bakti masing – masing mempunyai krida tersendiri dan dinaungi oleh institusi pemerintah yang resmi.
Maka tidak ada salahnya dibawah depertemen agama adanya saka keagamaan yang notabene pelaksanaan kode etik gerakan Pramuka yaitu Tri satya (Demi kehormatanku,aku berjanji akan bersungguh – sungguh Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang Maha Esa, dst) dan Dasa Dharma Pramuka, yang pertama pramuka itu “Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa” maka berbekal dengan pengaplikasian tri satya dan dasa dharma sepatutnya adanya Saka untuk menjunjung tinggi nilai Robbaniyun dan ketaqwaan kepada Tuhan, serta menyalurkan minat bakat dari anggota pramuka dalam penyebaran nilai – nilai luhur, membaktikan diri kepada masyarakat dalam bidang agama, berwawasana luas, berbudi pekerti yang berlandaskan pada keagamaan, menumbuhkan kesadaran keagamaan dan antisipasi terhadap degradasi moral yang berorientasikan kepada agama (terutama islam). sebagai guardian of value dan cikal bakal (tunas) yang akan menjadikan bangsa indonesia menjadi bangsa yang bermoral, berketuhanan dan taat pada agama dan kepercayaan masing – masing. hal inipun bisa bekerja sama dengan Depag dalam penyebaran agama islam (dakwah islamiyah) dan muslim sebagai prioritas, karena indonesia adalah negara paling banyak penduduk muslim di seluruh dunia. Dan akhirnya semuanya sebagai bentuk aplikasi dari tri satya dan dasa darma yang paling utama dan juga penerapan sila yang pertama dari Pancasila.
mencoba mencurahkan semua yang ada dalam pikiran saya saat ini, yang pastinya tentang ‘kuliah’.yaaah,,kuliah satu hal yang sedang kuhadapi dan sepertinya perjalanan yang cukup panjang,,but
Kuliah itu untuk pa sih :
1. mencari ilmu (beneren ni!!)
2. mencari kerja (gak kuliah juga bisa kerja kok)
4. mencari ijazah (beli aja,,bisa kok)
5. mencari pengalaman (pengalaman baca buku,,atau bikin tugas maksudnya??)
6. mencari gelar (tambah aja di nama kamu sendiri gelar tertentu)
8. hanya karena memenuhi kehendak ortu (suruh aja orang tua nya yang kuliah)
Atau?